Mohammed bin Salman Sebutkan Jamal Khashoggi Islamis Beresiko

Mohammed bin Salman Sebutkan Jamal Khashoggi Islamis Beresiko

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman disampaikan menyebutkan Jamal Khashoggi sebagai Islamis beresiko ke menantu Donald Trump sesaat sesudah Khashoggi lenyap.

Dikutip dari Dailymail.co.uk, 2 November 2018, Mohammed bin Salman menjelaskan ke Jared Kushner Delegasi AS untuk Timur tengah sekalian menantu Trump, dan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, jika Jamal Khashoggi ialah anggota Ikhwanul Muslimin dan Islamis beresiko sepanjang panggilan telephone sekian hari sesudah Khashoggi lenyap, tapi saat sebelum Saudi mengaku Khashoggi sudah meninggal.

Adidas Pakai AR untuk Jual Sneakers Edisi Terbatas

Mohammed bin Salman menekan Kushner dan Bolton untuk menjaga jalinan AS-Saudi di tengah-tengah kasus yang berkembang.

Keluarga Khashoggi sudah berkali-kali menentang jika Jamal Khashoggi, sebagai pengkritik MBS, sebagai anggota Ikhwanul Muslimin, dan menyebutkan Jamal Khashoggi beresiko benar-benar konyol.

Bruce Riedel, bekas petinggi CIA, menjelaskan ke Washington Post, “Ini ialah pembunuhan watak yang dipertambah ke pembunuhan terkonsep”.

Perkataan Mohammed bin Salman ke Kushner dan Bolton juga berlawanan dengan pengakuan publiknya semenjak mengaku jika Khashoggi dibunuh oleh beberapa pejabatnya.

Bicara dalam suatu tatap muka usaha di Riyadh, di mana dia sukses tanda-tangani persetujuan usaha sebesar US$ 50 miliar atau Rp 747 triliun, Mohammed bin Salman menjelaskan pembunuhan itu benar-benar menyakitkan, untuk semuanya orang Saudi.

Reporter Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), dicheck petugas saat datang di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jamal Khashoggi dikenali sebagai kolumnis media massa dan pengamat yang krisis pada pemerintahan Arab Saudi sekarang ini, Mohammed bin Salman. Courtesy TRT World/Handout lewat Reuters

Pemerintahan Mohammed bin Salman sudah menyebutkan pembunuhan itu ialah operasi jahat tanpa setahu kerajaan Saudi.

Arab Saudi awalannya menentang ada jalinan dengan lenyapnya Khashoggi sesudah dia masuk konsulat Saudi di Turki, dan menjelaskan Jamal Khashoggi keluar lewat pintu belakang.

Pengakuan ini selanjutnya diganti dan mengeklaim Jamal Khashoggi meninggal secara tidak menyengaja sepanjang perkelahian dengan petinggi konsulat dalam. Tetapi pada akhirnya Arab Saudi mengaku mengakui pembunuhannya dilaksanakan oleh agen yang dikirimkan Saudi dan terkonsep.