Berita

Make A Wish Dikala Tahun Gres Islam, Bolehkah?

Bаlі – Umаt muѕlіm dаlаm wаktu bеrѕаhаbаt аkаn mеnуаmbut hаdіrnуа tаhun grеѕ Iѕlаm. Muhаrrаm mеnjаdі bulаn реrtаmа уаng mеngаwаlі tаhun.

Bеrbаgаі budауа dаn trаdіѕі dіреrіngаtі dі реrmulааn tаhun. Bаnуаk jugа уаng bеrbоndоng-bоndоng mеnсаrі аmаlаn ѕеrtа rеѕоluѕі dі tаhun grеѕ.

Lаntаѕ bоlеhkаh mеnghаѕіlkаn hаrараn аtаu mаkе а wіѕh dі dіkаlа tаhun grеѕ Iѕlаm mеnуеruраі уаng umum dіjаlаnkаn dі tаhun grеѕ Mаѕеhі?

 

Bаса jugа: Tanggal 20 Juni 2025 Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Menarik, Ini Daftarnya

Tahun Baru Islam atau 1 Muharram merupakan momen istimewa dalam kalender Hijriah yang membawa nuansa spiritual dan refleksi bagi umat Muslim. Tidak seperti pergantian tahun masehi yang identik dengan pesta dan kembang api, Tahun Baru Islam biasanya diperingati dengan kegiatan-kegiatan yang lebih religius seperti doa bersama, pengajian, serta muhasabah diri. Namun, belakangan ini muncul sebuah tren yang cukup unik di kalangan sebagian umat Islam, khususnya generasi muda, yakni membuat “wish list” atau harapan-harapan pribadi yang ditulis atau diucapkan secara khusus di malam Tahun Baru Islam. Fenomena ini mengundang pertanyaan: apakah boleh seorang Muslim membuat harapan pribadi layaknya “make a wish” di momen Tahun Baru Hijriah?

Dari sudut pandang syariat, membuat harapan atau doa bukanlah sesuatu yang dilarang. Bahkan, Islam sangat mendorong umatnya untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah atas segala kebutuhan dan keinginan, baik bersifat duniawi maupun ukhrawi. Momen pergantian tahun, seperti 1 Muharram, sering dijadikan sebagai titik refleksi dan awal yang baru untuk memperbaiki diri. Maka, tidak heran jika seseorang merasa terdorong untuk merancang rencana hidupnya dan berharap yang terbaik pada Allah. Selama aktivitas tersebut dibingkai dalam semangat keimanan, bukan sekadar ikut-ikutan budaya barat atau ritual tanpa makna, maka tidak ada larangan dalam Islam untuk “make a wish” atau menetapkan target dan harapan dalam hati.

Tradisi Doa dan Muhasabah dalam Islam Sebagai Dasar Harapan

Dalam Islam, doa adalah bentuk pengakuan atas keterbatasan manusia dan kebergantungan total pada kuasa Allah. Oleh karena itu, harapan-harapan yang dibuat, misalnya agar di tahun baru ini menjadi pribadi yang lebih sabar, diberi rezeki halal, atau berhasil dalam pendidikan, pada dasarnya adalah bagian dari doa itu sendiri. Bahkan dalam hadits disebutkan bahwa doa adalah inti ibadah. Jadi, aktivitas “make a wish” pada tahun baru Islam dapat menjadi bagian dari ibadah jika diniatkan sebagai permohonan kepada Allah yang dibarengi dengan niat memperbaiki diri.

Tradisi muhasabah yang biasa dilakukan pada malam 1 Muharram juga mengandung nilai serupa. Seseorang mengevaluasi apa yang telah dilakukan selama setahun ke belakang, lalu menuliskan target atau doa-doa untuk tahun berikutnya. Hal ini hampir sama dengan konsep resolusi tahunan, hanya saja dalam bingkai Islam, target tersebut disandarkan kepada keinginan untuk mendapatkan ridha Allah, bukan semata-mata pencapaian duniawi. Jadi, kegiatan seperti menulis harapan, menetapkan tujuan, bahkan mengucapkan “semoga tahun ini aku lebih dekat kepada Allah”, bisa menjadi bentuk doa yang sah dan dianjurkan.

Namun, perlu dicatat agar niat dan bentuk kegiatan ini tidak melenceng ke arah tasyabbuh atau penyerupaan terhadap tradisi non-Islam yang bermuatan ritual tertentu. Misalnya, meniup lilin sambil berdoa seperti dalam ulang tahun, atau menggantungkan harapan pada simbol-simbol benda. Sebaiknya, umat Islam tetap menjaga kemurnian niat dan cara, cukup dengan berdoa langsung kepada Allah, atau menulis target sebagai bentuk ikhtiar sambil mengiringinya dengan usaha nyata.

Penutup

Membuat harapan atau “make a wish” di awal Tahun Baru Islam bukanlah sesuatu yang dilarang, asalkan dilakukan dalam koridor keimanan dan tidak meniru praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam. Justru, ini bisa menjadi momen yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, niat baik, dan tekad untuk memperbaiki diri. Selama harapan-harapan itu disertai dengan usaha nyata dan kebergantungan kepada Allah, maka insya Allah, tahun yang baru akan membawa berkah dan kebaikan yang lebih dari sebelumnya. Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian angka, tapi juga peluang untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Related posts

Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan Bikin China Ketar-Ketir, Rs Hingga Kewalahan

Beby

Polisi Tak Percaya Uci Gres Sekali Menculik, Kandidat Pembeli Anak Diburu

Beby

Motif Odgj Rusak Kendaraan Beroda Empat Di Balai Kota Solo Gegara Tak Sanggup Daging Kurban

Beby

Leave a Comment