
Jаkаrtа – Ujian masuk PTN dapat dari rumah? Bisa banget! Kamu dapat tes sambil ngopi di meja belajar sendiri. Yuk, cek daftar kampus yang masih buka jalur berdikari CBT dari rumah!
Jalur mandiri atau yang kini dikenal sebagai Jalur Berdikari menjadi salah satu alternatif penting bagi para calon mahasiswa yang belum berhasil lolos melalui jalur nasional seperti SNBP dan SNBT. Namun, bagi sebagian peserta, perjuangan menuju kursi di perguruan tinggi negeri (PTN) lewat jalur ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Salah satu tantangan terbesar datang bukan dari soal ujian atau daya saing semata, melainkan dari rumah sendiri. Sebagian siswa mengaku mendapat tekanan dari keluarga, baik secara langsung maupun tersirat, karena belum kunjung diterima di PTN favorit atau karena pilihan jurusan yang tidak sesuai dengan harapan orang tua.
Dalam sebuah infografis yang dirilis oleh salah satu lembaga survei pendidikan tinggi, tampak jelas bahwa 3 dari 10 calon mahasiswa yang mengikuti jalur mandiri mengalami konflik internal di rumah. Masalah tersebut meliputi tekanan emosional, keterbatasan biaya, hingga perbedaan pandangan tentang masa depan. Kondisi ini tentu mempengaruhi kesiapan mental mereka dalam menghadapi tahapan seleksi mandiri, seperti tes kemampuan akademik, wawancara, hingga pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang kadang cukup tinggi. Meskipun demikian, semangat mereka untuk melanjutkan pendidikan tetap menyala, dibuktikan dengan banyaknya yang tetap mendaftar dan mengikuti semua proses seleksi, walau dalam kondisi tidak ideal.
Baca : Tata Cara Bilal Idul Adha Lengkap Dengan Bacaannya Dalam Format Pdf
Kesempatan Masih Terbuka: Registrasi Jalur Berdikari Belum Ditutup
Di tengah tantangan yang dihadapi para peserta dari rumah, kabar baiknya adalah bahwa sebagian besar PTN masih membuka registrasi untuk Jalur Berdikari. Setidaknya hingga awal Juli 2025, banyak kampus ternama masih menerima pendaftaran online, baik untuk program reguler maupun kelas internasional. Calon mahasiswa bisa memanfaatkan momentum ini untuk mempersiapkan berkas-berkas, mengikuti ujian seleksi tambahan jika disyaratkan, serta menata ulang strategi dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan peluang kerja ke depan.
Beberapa universitas juga mulai membuka sistem afirmasi dan beasiswa berbasis prestasi untuk peserta Jalur Berdikari, sebagai bentuk komitmen pada akses pendidikan yang inklusif. Ini menjadi angin segar bagi siswa dari latar belakang ekonomi lemah atau yang memiliki prestasi non-akademik di tingkat nasional. Bahkan beberapa kampus mempermudah proses pendaftaran dengan menyediakan layanan konsultasi gratis, pengisian formulir daring yang sederhana, serta keringanan dalam tahapan verifikasi dokumen.
Dengan waktu yang masih tersedia dan kesempatan yang belum tertutup, para calon mahasiswa diimbau untuk tidak menyerah hanya karena kondisi rumah yang kurang mendukung. Justru saat-saat seperti ini menjadi peluang untuk menunjukkan keteguhan hati dan kemandirian, dua kualitas yang sangat dihargai di dunia perkuliahan maupun dunia kerja kelak.
Penutup
Jalur Berdikari bukan sekadar jalur alternatif, melainkan wadah pembuktian bagi calon mahasiswa yang berani memperjuangkan masa depan akademiknya meski dalam tekanan. Meski cobaan datang dari rumah sendiri, peluang untuk melanjutkan pendidikan tinggi masih terbuka lebar. Registrasi yang belum ditutup menjadi sinyal bahwa tidak ada kata terlambat bagi mereka yang ingin berjuang. Kunci utamanya adalah keteguhan, strategi yang tepat, serta keberanian untuk berdiri tegak atas pilihan sendiri.