Data Biometrik ‘Dibobol’ dari Alat Sisa Gunakan Militer AS di Afganistan

Data Biometrik 'Dibobol' dari Alat Sisa Gunakan Militer AS di Afganistan

Tersingkap sebagian besar data biometrik punya anggota militer, tersangka teroris, dan orang yang lain yang sempat berkaitan dengan pasukan Amerika di Afganistan dan negara lain di Timur tengah. Data datang dari piranti digital sisa punya militer Amerika yang dijualbelikan di website e-commerce eBay.

Piranti itu ada di tangan barisan peretas Chaos Komputer Klub. Mereka akui sudah beli enam piranti yang sempat dipakai militer Amerika kumpulkan informasi biometrik di pos pengecekan dan sepanjang patroli, pengecekan, dan operasi yang lain.

Daftar 40 Lokasi Parkir saat Jalan Thamrin – Sudirman Jakarta Ditutup pada Malam Tahun Baru

Betul saja. Dua piranti—Secure Elektronik Enrollment Kits atau SEEK II — mempunyai info yang ketinggalan di kartu memorinya. Menurut beberapa peretas, salah satunya piranti berisi 2.632 nama orang dan data biometrik yang paling peka yang nampaknya sudah dihimpun sekitaran 2012.

Info berbentuk data sidik jemari, irislah mata, photo diri, dan deskripsi. Lebih jauh kembali, semua data itu diberitakan tidak terenkripsi dan cuma diproteksi oleh password standard yang “diabadikan secara baik”.

Dalam sebuah posting website, beberapa peretas bahkan juga menyebutkan memperoleh data peka yang betul-betul menjemukan, karena dipandang terlampau gampang untuk mereka untuk membaca, mengopi, dan menganalisa.

Matthias Marx dari Chaos Komputer Klub akui jika kelompoknya akan hapus semua data itu sesudah club menuntaskan riset. Walau demikian, apa yang sudah diketemukan langsung memunculkan kekuatiran mengenai berapa ketat militer jaga info yang mereka mengumpulkan ini.

Ini mengingati sebuah laporan tahun kemarin jika Taliban mendapat piranti biometrik saat AS menarik diri dari Afganistan. Piranti bisa saja berisi data yang bisa menolong mengenali beberapa orang lokal yang sudah menolong pasukan Amerika. Di Irak, Amerika bahkan juga yang membuat pangkalandata biometrik masyarakat Irak.

Satu toko yang jual piranti militer sisa Amerika di eBay mengatakan mendapat piranti itu dari lelang dan tidak ketahui jika berisi data peka. Toko itu menjualnya dengan harga $68 atau sekitaran Rp 1 juta.

Toko lain tidak siap memberi komentar mengenai bagaimana mereka memperoleh piranti yang dijualnya ke club. Berdasar teori, piranti semestinya dihancurkan sesudah stop dipakai. Secara peraturan, tinggalkan data personal dalam piranti electronic yang dipasarkan ialah pelanggaran.

Departemen Pertahanan Amerika atau Pentagon minta supaya piranti itu dikirim kembali. Chaos Komputer Klub mengutarakan disuruh mengontak pabrikasi SEEK, HID Global tetapi, menurut Marx, tidak ada respon.